Selasa, 21 Desember 2010

Waspadalah....Waspadalah......

"Sebab, sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia." 
Mat. 24:37


Pendahuluan
Banyak orang mulai membuat hitung-hitungan kapan waktu kedatangan kembali Yesus. Padahal Yesus sendiri sudah menegaskan para malaikat di sorga dan diri-Nya sendiri tidak mengetahui kapan hari kedatangan-Nya selain Bapa sendiri yang mengetahuinya. Tapi sebagai kasih-Nya kepada manusia, Yesus memberitahun tanda-tanda yang akan mengawali hari kedatangan-Nya kembali dengan maksud agar umat-Nya berjaga-jaga dan waspada. 

Tanda-tanda yang dijelaskan Alkitab tentang ciri-ciri kedatangannya kali kedua adalah:

UNDANGAN SORGAWI


“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.  
 
(Mat. 11:28).

Pendahuluan: 
Saat kita diundang, tentunya kita akan melihat dahulu siapa yang mengundang tersebut, baru kemudian memutuskan apakah kita datang atau tidak, apakah kita menerima udangan tersebut atau menolaknya. Bila didapat yang mengundang adalah orang terhormat, maka ada perasaan bangga dihati. Tapi jika yang mengundang adalah orang biasa dan yang tidak kita kenal, tentu lain lagi ceritanya.


Ada empat hal yang umumnya menjadi tolok ukur bagi kita untuk menghadiri undangan, yakni 

BAWA ANAK-ANAK KEPADA TUHAN

Markus 10:14

Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

 
Di tengah era globalisasi seperti sekarang ini, mengasuh, merawat, membesarkan, dan mendidik anak-anak merupakan pekerjaan mulia.  Di sisi lain, orang tua harus berhadapan dengan faktor-faktor internal (keluarga/diri sendiri) dan eksternal (lingkungan) yang bisa mempengaruhi proses mengasuh, merawat, membesarkan dan mendidik anak-anak.
Faktor eksternal yang buruk sebenarnya bisa ditekan atau diminimalisir dengan memaksimalkan faktor internal. Salah satu faktor internal yang paling mujarab yang bisa mengisolasi anak dari dampak buruk lingkungan adalah

Selasa, 14 Desember 2010

GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBA-KU (2)

15Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 16Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Yohanes 21:15-17

2.     “Gembalakanlah domba-domba-Ku” di ayat ke-16 dalam kitab berbahasa Yunani tertulis poimaine ta probata mou (ποιμαινε τα προβατα μου)

GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBA-KU (1)

15Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 16Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Yohanes 21:15-17

Masih berbicara tentang Yohanes 21:15-17 namun pembahasan kali ini terkait pernyataan Yesus kepada Petrus, “Gembalakanlah domba-domba-Ku” yang disampaikan sebanyak tiga kali.

Jumat, 10 Desember 2010

AGAPE atau PHILEA? (2)

2.         Respon Petrus Philo
Masih di ayat ke-15 dan ke-16, sekarang kita melihat bagaimana respon Petrus, atas pertanyaan yang diajukan Tuhan Yesus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau agapas (Yunani=αγαπας=mengasihi) Aku…”. Maka jawaban Petrus adalah "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.”
Apakah jawaban “mengasihi” yang disampaikan Petrus merupakan kata yang sama dengan yang dimaksud Tuhan Yesus? Jawabannya adalah tidak. Kata yang digunakan Petrus dalam bahasa Yunani-nya adalah φιλω (philo).

AGAPE atau PHILEA? (1)

MENGASIHI atau MENGASIHI?

15Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 16Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Yohanes 21:15-17

Shalom saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dalam tulisan kali ini saya khusus ingin membahas soal perkataan “mengasihi” yang ditanyakan Yesus kepada Simon Petrus di dalam Yohanes 21:15-17.

Kamis, 02 Desember 2010

Kuasa Nama Yesus (5b)

Yesus Cinta Pertama 

Seberapa banyak diantara saudara yang berdoa karena rindu ingin bersekutu dengan-Nya? Seberapa banyak diantara saudara yang datang ke gereja dengan kerinduan yang menggebu-gebu mencari wajah Tuhan? Ataukah saudara berdoa hanya kadang-kadang saja kalau ingat, atau kalau dalam keadaan terjepit, atau dalam keadaan yang sudah benar-benar kritis. Ataukah saudara ke gereja semata-mata hanya sikap rutinitas

Kuasa Nama Yesus (5a)

                            Yesus Cinta Pertama



Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Ratu Inggris Elisabeth, Chairman (Gubernur) The Federal Reserve Ben Bernanke, Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kekuasaan (power). Tetapi semua kekuasaan yang mereka miliki terbatas. Bahkan sangat-sangat terbatas. Kekuasaan mereka hanya bersifat sementara, kekuasaan mereka tidak abadi, kekuasaan mereka hanya berlaku di negara masing-masing.

Sementara Yesus Kristus memiliki kuasa yang tidak

Kuasa Nama Yesus (4b)

Benarkah Saya Mengenal Yesus?
 
Alkitab menulis bahwa Yesus dikandung dari Roh Kudus, bukan hasil persetubuhan antara laki-laki dan perempuan. Dalam Matius 1:18-23 dan Lukas 1:31-33 ditegaskan bahwa Yesus sebagai Anak Allah Yang Maha Tinggi dan Allah mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud serta menjadi Raja atas keturunan Yakub dimana Kerajaan-Nya tidak berkesudahan.  Intinya Yesus

Kuasa Nama Yesus (4a)

Benarkah Saya Mengenal Yesus?



Seseorang bisa mengenal sifat-sifat dan tindak-tanduk sahabatnya dengan  baik karena mereka memiliki hubungan yang akrab. Seringkali saudara berpikir bahwa saudara sudah mengenal Yesus, padahal sebenarnya saudara tidak mengenal sama sekali tentang Dia. Bilapun saudara mengenal, maka pengenalan saudara baru kulit luarnya saja. Mungkin saudara hanya tahu bahwa Yesus anak Yusuf, Yesus dilahirkan oleh perawan Maria, Yesus membuat mujizat-mujizat, Yesus mati di kayu salib, Yesus bangkit pada hari ketiga, atau Yesus naik ke surga.

Pengetahuan seperti itu terlalu dangkal. Oleh karena

Kuasa Nama Yesus (3)

Kesan Pertama Begitu Menggoda



Setelah lulus dari universitas, saya mengajukan lamaran bekerja di suatu bank swasta nasional. Setelah mengikuti berbagai prosedur dan test yang ketat, akhirnya saya mencapai tahap test puncak, yakni wawancara dengan salah satu direksi bank tersebut. Entah mengapa ketika saya bertemu dengan direktur tersebut, petinggi bank itu memberi sinyal kurang simpati melihat saya. Pada akhirnya saya dinyatakan

Kuasa Nama Yesus (2b)

Tak Kenal, Maka Tak Sayang
 
Sesungguhnya, cara yang paling tepat bagi sau-dara untuk mengenal Allah adalah melalui pembacaan dan perenungan firman Allah secara teratur setiap hari.  Hanya dengan pembacaan dan perenungan Firman setiap hari, maka iman saudara akan terus bertumbuh semakin besar dan kuat.


Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus,”

Rm. 10:17


Tidak hanya menjadi pembaca dan perenung Firman saja, tapi hendaknnya saudara juga menjadi pelaku-pelaku Firman, serta memiliki ”kehidupan” doa karena doa adalah nafas orang percaya.

Kuasa Nama Yesus (2a)

Tak Kenal, Maka Tak Sayang



T eman yang baru saudara kenal tentu belum me- ngenal dengan baik kepribadian saudara. Teman baru itu belum mengetahui apa yang menjadi harapan saudara, apa yang menjadi kebutuhan saudara.  Bukan teman baru saja, teman lama sekalipun yang mengenal saudara belum tentu mengetahui secara mendalam apa yang ada dalam diri saudara, teman lama itu belum tentu bisa merasakan apa yang saudara rasakan.

Kuasa Nama Yesus (1b)

Bergantung Kepada Manusia Atau Kepada

Allah




“Beginilah firman Tuhan: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, yang hatinya menjauh dari pada Tuhan”

Yeremia 17:5



Ketergantung saudara kepada hamba-hamba Tuhan membuat saudara tidak mandiri, iman saudara statis, kerohanian saudara tidak bertumbuh dan tidak dewasa. Ketergantungan saudara kepada para hamba-hamba Tuhan membuat saudara tidak berani bergerak maju dalam hal kerohanian. Bahkan orang yang menaruh harapnya pada manusia dibenci oleh Allah.

Seri Kuasa Nama Yesus (1a)

Bergantung Kepada Manusia Atau Kepada
Allah

Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus
Ada kemenangan
Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus
Iblis dikalahkan
Reff:     Dalam nama Tuhan Yesus
            Siapa dapat melawan
            Dalam nama Tuhan Yesus
            Iblis dikalahkan.

Saudara-saudara tentu masih ingat syair lagu ini. Suatu lagu yang cukup ringkas dan sederhana, namun mudah untuk dinyanyikan oleh siapa saja. Baris demi baris dari lagu ini menunjukkan betapa besar dan tak tertandinginya kuasa Tuhan Yesus.

KUNCI KERAJAAN SORGA


“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Matius 16:19

Saudara-saudara tentu sudah pernah, bahkan mungkin terlalu sering mendengar atau membaca rangkaian firman Tuhan di atas. Kebanyakan pengkhotbah  seringkali mengaitkan ayat tersebut

Kamis, 23 September 2010

GEREJA YANG SEHAT


By: Hikman Sirait

Sudah menjadi rahasia umum kalau berdirinya gereja belakangan ini seperti jamur yang tumbuh di musim hujan. Pertumbuhan gereja dari sisi building (bangunan) harus diakui sangat pesat bak meteor yang meluncur dengan kecepatan tinggi. Bahkan dalam satu kelurahan saja bisa terdapat puluhan bahkan ratusan gereja. Ini fenomena.
Pembukaan tempat-tempat ibadah yang baru patut diacungi jempol, karena salah satu tujuannya adalah memudahkan orang-orang Kristen melakukan persekutuan yang manis dengan saudara seiman lainnya dalam rangka memuliakan Allah.
Tetapi ada sesuatu yang menggelitik hati nurani dengan fenomena “menjamurnya” gereja-gereja atau cabang-cabang baru tersebut. Apakah “pertumbuhan” gereja dari sisi building diikuti juga dengan pertumbuhan jemaat baik dari sisi kuantitas (jumlah) maupun kualitas?

Rabu, 01 September 2010

Ada Apa Dengan Yosua? (2)

Bacaan Kitab Yosua
By: Hikman Sirait

Kedua, dalam bagian ini kita mencoba mengungkap mengapa Yosua yang diberi “mandat” oleh Allah untuk membawa bangsa Israel ke tanah perjanjian? Mungkin pertanyaan yang paling tepat untuk bagian ini adalah, siapa Yosua sehingga Allah memberikan kepercayaan yang begitu luar biasa kepadanya? Apakah Yosua itu anak seorang raja agung sehingga ia mendapatkan kehormatan menjalankan tugas dari Allah? Apakah Yosua itu anak seorang nabi besar sehingga Allah jatuh hati kepadanya?

ADA APA DENGAN YOSUA? (1)

Baca Kitab Yosua
By: Hikman Sirait 

Kita sudah terlalu sering mengaku bahwa generasi kita sekarang ini adalah generasi Yosua. Bahkan di ibadah-ibadah kaum muda pengakuan sebagai generasi Yosua kita amini dengan penuh semangat.  Bila perlu diteriakkan dengan suara sekencang-kencangnya agar orang-orang mendengar dan mengetahui bahwa kita adalah generasi Yosua.

Rabu, 05 Mei 2010

Doa Bapa Kami dalam Era Ekonomi Global

Oleh: Ranto Gunawan Simamora, MTh*

Doa berbeda dengan keinginan pada umumnya. Doa merefleksikan sebuah keinginan manusia dalam mencari kemitraan dengan yang Ilahi. Berdoa adalah berupaya memadukan visi dan keinginan seseorang dengan visi Ilahi bagi seseorang dan yang lainnya. Dari persfektif kristiani, berdoa adalah mewartakan visi seseorang secara konstan, kesediaan dan komitmen untuk mencari kehendak Allah bagi dirinya dan bumi atau ciptaan Allah yang lebih luas.

Itu berarti visi Doa Bapa Kami dipandang sebagai artikulasi kehendak Allah yang terdekat bagi dunia dan terhadap peran orang-orang Kristen di dalam kemitraan mereka dengan Allah atas bumi. Dalam Doa ini, komunitas-komunitas Kristen menyampaikan komitmen dan tanggung jawab mereka bagi pemenuhan kehendak Allah di bumi. Sebab,

Teladan Sikap Hidup Ayub

Kitab Ayub 
Kitab Ayub merupakan salah satu kitab yang cukup kontroversi dan mengandung materi yang bisa mengundang perdebatan cukup sengit. Beberapa materi kitab yang cukup kontroversial diantaranya:

  1. Pernyatataan bahwa Ayub orang saleh dan jujur; takut akan Allah; menjauhi kejahatan (Ps. 1:1); tetapi justru mengutuki hari kelahirannya sehingga memberi kesan menyesal telah dilahirkan. 
  2. Saat mengalami penderitaan Ayub berkeluh kesah (Ps. 3:1-26) mempertanyakan keadilan Tuhan mengapa atau apa yang telah diperbuatnya sampai ia harus terkena malapetaka. Keluh kesah ini menimbulkan suatu pertanyaan, apakah orang saleh diperboleh mempertanyakan apa yang terjadi pada dirinya kepada Allah. 
  3. Pembicaraan antara iblis dengan Allah (1:6-12; 2:1-6) juga kerap kali dipertanyakan, benarkah


Kuasa Nama Yesus (Bagian III)

Benarkah Nama Yesus Memiliki Kuasa?
Berdasarkan apa yang pernah kita baca dan kita dengar selama ini memang Dinosaurus dan badai Topan memiliki kekuatan besar. Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Ratu Inggris Elisabeth, Chairman The Federal Reserve Ben Bernanke, juga memiliki kuasa. Secara jujur harus diakui mereka memiliki power. Tapi semua kuasa yang mereka miliki terbatas.

Bandingkan dengan Yesus dimana kuasa-Nya yang tak terbatas dan tak dibatasi oleh dimensi apapun serta tak lekang oleh waktu. Semua kuasa, baik yang ada di langit, di atas bumi dan di bawah bumi tunduk dan bertekuk lutut di dalam nama Yesus.
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp 2:9-11).

Selasa, 04 Mei 2010

Ribut-Ribut Soal Kata “Allah” & “Tuhan”

Belakangan ini kita semakin sering mendengar sebagian kecil (mungkin teramat kecil dari jumlah orang Kristen di Indonesia) yang terus meributkan penggunaan kata “Allah” dan “Tuhan” dalam Alkitab. 
Ada satu aliran yang hanya mau mengatakan Tuhan Yesus saja tanpa pernah mau mengatakan kata “Allah” karena anggapannya “Allah” itu adalah penguasa alam yang keras, kejam, dan penuh murka. Ada juga yang beranggapan tidak mau menggunakan kata “Allah” karena itu merupakan sembahan atau dewa-dewa bangsa kuno. Ada juga yang tak mau menggunakan kata

Kamis, 18 Maret 2010

KUASA NAMA YESUS (Bagian II)

1. Dari Mana Yesus Berasal?
Pertama, dari mana Dia berasal dan siapa yang menguasaiNya?
Orang-orang Nazaret mengatakan Yesus hanya seorang tukang kayu yang merefleksikan bapakNya juga seorang tukang kayu, Ia anak Maria. Status sosial ”keluarga” Yesus ditengah masyarakat kala itu tak istimewa, bukan golongan bangsawan yang dihormati, bukan kelompok terpelajar, dan bukan golongan pemuka agama. ”Yesus itu hanya anak tukang kayu”. Mindset tersebut yang membuat orang Nazaret kecewa lalu menolak Dia (Mrk 6:3).

GEREJA DAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS (II)

 By: Hikman Sirait
Praktisi Pasar Modal dan Pengamat Sosial Ekonomi
Majalah Gaharu Edisi April-Mei

Mungkin ada di antara para pembaca yang berkata, “Itu tidak gampang”. Benar sekali, membantu gereja lain yang berbeda “warna” dengan kita memang tidak segampang membalikkan telapak tangan. Tak bisa dengan kata “Bim Sa La Bim…”. Tuhan Yesus sendiri sudah “menginvestasikan” nyawanya yang membuahkan keselamatan bagi umat manusia. Gereja-gereja “kaya” dengan segala ketulusan harus berani melakukan

GEREJA DAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS (I)

By: Hikman Sirait
Praktisi Pasar Modal dan Pengamat Sosial Ekonomi
Majalah Gaharu Edisi April-Mei 2010

Seorang Pendeta dari salah satu wilayah di Jawa Tengah ketika memiliki kesempatan berkunjung ke Jakarta menyempatkan diri berdiskusi dengan penulis tentang kondisi jemaatnya yang mayoritas terbilang kurang mampu secara ekonomi, sehingga kegiatan misi apapun yang direncanakan, mustahil bagi gereja untuk merealisasikannya. Mengapa? Karena gereja dan jemaat memang tidak mempunyai dana untuk menyokong kegiatan misi gereja, selain kegiatan ibadah rutin.

YUSUF DAN MENGATASI KEMISKINAN DALAM GEREJA II

Hikman Sirait
PraktisiPasar Modal & Pengamat Sosial Ekonomi


Kembali ke pokok permasalahan. Apakah tugas para pemimpin gereja hanya sampai pada tahap penyampaian visi saja secara menggebu-gebu, tanpa ada tindak lanjutnya? Apakah para pemimpin gereja ingin berkata, “Saya sudah menyampaikan apa yang Allah ingin katakan, langkah selanjutnya terserah anda yang mendengarkan”.

YUSUF DAN MENGATASI KEMISKINAN DALAM GEREJA I

By: Hikman Sirait
PraktisiPasar Modal & Pengamat Sosial Ekonomi

Suatu ketika saya mendengarkan visi dari beberapa pemimpin gereja dimana saat itu saya beribadah. Inti dari apa yang disampaikan adalah dorongan supaya jemaat bisa menjadi Yusuf-Yusuf yang diberkati berlimpah oleh Tuhan, tidak hanya secara rohani tetapi juga secara materi untuk kemudian dapat memberkati orang lain.
Tidak ada yang salah dengan apa yang disampaikan tersebut. Bisa dibilang visi ini sebenarnya merupakan visi yang besar dan mulia. Namun seperti biasanya, para pemimpin gereja hanya terbiasa menyampaikan visi

Kamis, 21 Januari 2010

LUBANG JARUM (Bagian II)

Dahulu orang-orang Yahudi tidak pernah memikirkan bahwa kekayaan mereka dapat menjadi penghalang untuk memperoleh hidup kekal. Pasalnya paradigma mereka masih paradigma lama, yakni kekayaan diyakini sebagai tanda bahwa seseorang itu baik dan diberkati Allah (Ayub 1:10; Yes. 3:10). Mereka menilai, semakin kaya seseorang, maka orang tersebut semakin diberkati dan semakin melekat pada Allah dan semakin pasti masuk dalam Kerajaan Allah.

Pola pikir orang-orang Yahudi seperti itu yang sudah turun-temurun akhirnya runtuh ketika ketika Yesus menyatakan secara tegas bahwa kekayaan seseorang tidak bisa menyelamatkan mereka. Yesus menegaskan bahwa keselamatan adalah karunia Allah, bukan usaha dari manusia.

LUBANG JARUM (Bagian I)

“Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mrk. 10:25/Mat 19:24/Luk. 18:25).

Jenis khotbah ini adalah gaya bicara bahasa hiperbola. Kata Yunani untuk unta adalah kamelos, sedangkan kata Yunani yang agak mirip bunyinya adalah kamilos, yang berarti “rantai pada kapal”.

Pertanyaannya, apa maksud dari ayat di atas? Apakah Yesus mau mengatakan bahwa “lebih mudah memasukkan rantai kapal ke lubang jarum dari pada orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah”, atau ada maksud lain?

Ungkapan tersebut memang masuk akal, tetapi dalam ayat di atas jelas-jelas dipakai kata kamelos dan bukan kamilosi. Karena itu kita perlu mengerti lebih dahulu apa yang dimaksud dengan lubang jarum dalam perkata Yesus itu?

KUASA NAMA YESUS (Bagian I)

Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus
Ada kemenangan
Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus
Iblis dikalahkan
Reff: Dalam nama Tuhan Yesus
 Siapa dapat melawan
 Dalam nama Tuhan Yesus 
 Iblis dikalahkan.

Kita tentu masih ingat syair lagu yang luar biasa ini. Suatu lagu yang menegaskan bahwa semua kuasa tunduk di bawah kaki Yesus. Namun ada satu pertanyaan yang muncul terkait dengan lagu tersebut. Apakah kuasa nama Yesus masih berlaku sampai sekarang ini?

Pertanyaan ini diajukan pada awal tulisan karena kondisi dan fakta dilapangan menunjukkan tak sedikit umat Kristiani di akhir zaman ini yang meragukan kuasa nama Yesus. Ada yang memiliki paradigma bahwa mujizat memang benar-benar terjadi pada era Yesus dan berlanjut pada zaman para rasul-rasul sekitar 2000 tahun lalu. Tapi apa iya di era globalisasi dengan teknologi yang super canggih sekarang ini nama Yesus masih “mujarab” digunakan?

Rabu, 20 Januari 2010

GNOSTIK YANG MIRIP-MIRIP INJIL

Mula-mula istilah Injil (gospel, “kabar baik”) bukan hanya merupakan sebuah istilah Kristen, tetapi juga istilah yang sudah dipakai di dunia Yunani-Roma (Greco-Roman) sebelum Injil-injil kanonik dituliskan. Karena dunia purba tidak memiliki pasar bebas, berbagai pemberian kepada masyarakat dari orang-orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi merupakan sesuatu yang mewarnai perputaran roda kehidupan dan perdagangan dalam masyarakat. Para kaisar disanjung karena perbuatan baik mereka yang dermawan dan karena kemenangan-kemenangan mereka dalam peperangan. “Injil” merupakan kabar baik mengenai berbagai tindakan yang dilakukan atas nama kaisar (atau orang kaya lainnya). Jadi para dermawan dipuji bukan karena ucapan-ucapan mereka yang filosofis atau bijaksana.

GEORGE FREDERIC HANDEL

Lahir di Halle, Jerman, anak dari seorang dokter di tempat kelahirannya. Sebenarnya ayahnya melarang Handel belanjar musik karena menginginkan Handel menjadi seorang pengacara. Namun secara diam-diam pada malam hari ia pergi ke kamar di bawah atap untuk berlatih musik dengan organ kecil.

Melihat kesungguhan Handel, sang dokter akhirnya mengijinkan anaknya belajar dengan seorang organis lokal dan selanjutnya membiarkan Handel meneruskan pendidikannya di bidang musik. Padahal Handel sempat belajar di bidang hukum selama setahun.

Handel merupakan komposer yang kreatif namun pada awalnya karya-karyanya lebih cenderung ditujukan untuk menyenangkan hati pengunjung. Pada akhirnya Handel tersentuh untuk menulis oratorium dimana yang pertama terkenal adalah Messiah.

Selasa, 19 Januari 2010

HAKIKAT KEHIDUPAN KRISTEN


"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Mat. 5:13-16).

Kita semua sudah kenal dan terbiasa dengan garam dan terang. Keduanya dapat dilihat dan ditemukan dengan mudah di setiap rumah. Lalu bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang Kristen. Apakah orang-orang sekeliling kita sudah menemukan hidup kita sebagai orang Kristen yang menjadi garam dan terang?

RAHASIA SUKSES MENURUT ALKITAB


Ada banyak anak-anak Tuhan hari-hari belakangan ini menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Untuk meraih sukses mereka menghalalkan segala cara. Padahal rahasia kesuksesan itu sebenarnya ada di tangan Tuhan.

Dalam 2 Petrus 1:8, "Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita."

Tuhan merindukan anak-anak-Nya berhasil, dengan kata lain, kita tidak boleh menyia-menyiakan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Berdasarkan ayat di atas, ada tiga rahasia sukses menurut firman Tuhan.

1. Kita harus sungguh-sungguh berusaha,
Setiap orang, terutama anak-anak Tuhan harus rajin dan bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan mendapat berkat yang maksimal. Berdoa saja setiap hari tanpa pernah bekerja keras menjadikan kehidupan kita tidak seimbang yang akhirnya memunculkan keluhan yang menuntut dan bertanya pada Tuhan mengapa hidupnya tidak diberkati, mengapa hidupnya tidak berhasil seperti orang lain.
Seorang petani hendaklah ia bekerja keras mengolah seluruh lahan yang dimilikinya, kemudian merawat apa yang sudah ditanamkan di lahan tersebut dengan sebaik mungkin sehingga bisa mencapai produksi yang optimal. Kadangkala kita memang harus memulai dari nol dan untukmencapai kesuksesan dibutuhkan ketekunan dan kerja keras serta usaha yang luar biasa.

YUSUF DAN MENGATASI KEMISKINAN DALAM GEREJA


“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Mat. 5:16).

Suatu ketika saya mendengarkan visi dari beberapa pemimpin gereja dimana saat itu saya beribadah. Inti dari apa yang disampaikan adalah dorongan supaya jemaat bisa menjadi Yusuf-Yusuf yang diberkati berlimpah oleh Tuhan, tidak hanya secara rohani tetapi juga secara materi untuk kemudian dapat memberkati orang lain.

Tidak ada yang salah dengan apa yang disampaikan tersebut. Bisa dibilang visi ini sebenarnya merupakan visi yang besar dan mulia. Namun seperti biasanya, para pemimpin gereja hanya terbiasa menyampaikan visi dengan menggebu-gebu tanpa memberitahukan langkah konkritnya, sehingga visi tinggal visi tanpa pernah ada realisasinya dan tidak memberikan manfaat yang nyata bagi jemaat. Bila kita mau jujur, kadang kala kita bingung sendiri dengan begitu banyaknya visi yang disampaikan tapi tidak ada aksi, tak ada evaluasi.

Tetapi mari kita coba menggali dan berupaya memahami tentang visi seperti yang diungkap di atas.
Pertanyaan dasar pertama yang coba kita pahami adalah: Apa latar belakang pemimpin gereja menyampaikan visi tersebut? Apakah sekedar tertarik dengan kegigihan Yusuf dalam menjalani kehidupannya yang penuh kerikil-kerikil tajam, namun tetap berada dalam koridor Tuhan, atau tertarik dengan...
(Tulisan Lengkap Lihat Majalah Gaharu Edisi Januari 2010)