Rabu, 05 Mei 2010

Doa Bapa Kami dalam Era Ekonomi Global

Oleh: Ranto Gunawan Simamora, MTh*

Doa berbeda dengan keinginan pada umumnya. Doa merefleksikan sebuah keinginan manusia dalam mencari kemitraan dengan yang Ilahi. Berdoa adalah berupaya memadukan visi dan keinginan seseorang dengan visi Ilahi bagi seseorang dan yang lainnya. Dari persfektif kristiani, berdoa adalah mewartakan visi seseorang secara konstan, kesediaan dan komitmen untuk mencari kehendak Allah bagi dirinya dan bumi atau ciptaan Allah yang lebih luas.

Itu berarti visi Doa Bapa Kami dipandang sebagai artikulasi kehendak Allah yang terdekat bagi dunia dan terhadap peran orang-orang Kristen di dalam kemitraan mereka dengan Allah atas bumi. Dalam Doa ini, komunitas-komunitas Kristen menyampaikan komitmen dan tanggung jawab mereka bagi pemenuhan kehendak Allah di bumi. Sebab,

Teladan Sikap Hidup Ayub

Kitab Ayub 
Kitab Ayub merupakan salah satu kitab yang cukup kontroversi dan mengandung materi yang bisa mengundang perdebatan cukup sengit. Beberapa materi kitab yang cukup kontroversial diantaranya:

  1. Pernyatataan bahwa Ayub orang saleh dan jujur; takut akan Allah; menjauhi kejahatan (Ps. 1:1); tetapi justru mengutuki hari kelahirannya sehingga memberi kesan menyesal telah dilahirkan. 
  2. Saat mengalami penderitaan Ayub berkeluh kesah (Ps. 3:1-26) mempertanyakan keadilan Tuhan mengapa atau apa yang telah diperbuatnya sampai ia harus terkena malapetaka. Keluh kesah ini menimbulkan suatu pertanyaan, apakah orang saleh diperboleh mempertanyakan apa yang terjadi pada dirinya kepada Allah. 
  3. Pembicaraan antara iblis dengan Allah (1:6-12; 2:1-6) juga kerap kali dipertanyakan, benarkah


Kuasa Nama Yesus (Bagian III)

Benarkah Nama Yesus Memiliki Kuasa?
Berdasarkan apa yang pernah kita baca dan kita dengar selama ini memang Dinosaurus dan badai Topan memiliki kekuatan besar. Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Ratu Inggris Elisabeth, Chairman The Federal Reserve Ben Bernanke, juga memiliki kuasa. Secara jujur harus diakui mereka memiliki power. Tapi semua kuasa yang mereka miliki terbatas.

Bandingkan dengan Yesus dimana kuasa-Nya yang tak terbatas dan tak dibatasi oleh dimensi apapun serta tak lekang oleh waktu. Semua kuasa, baik yang ada di langit, di atas bumi dan di bawah bumi tunduk dan bertekuk lutut di dalam nama Yesus.
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp 2:9-11).

Selasa, 04 Mei 2010

Ribut-Ribut Soal Kata “Allah” & “Tuhan”

Belakangan ini kita semakin sering mendengar sebagian kecil (mungkin teramat kecil dari jumlah orang Kristen di Indonesia) yang terus meributkan penggunaan kata “Allah” dan “Tuhan” dalam Alkitab. 
Ada satu aliran yang hanya mau mengatakan Tuhan Yesus saja tanpa pernah mau mengatakan kata “Allah” karena anggapannya “Allah” itu adalah penguasa alam yang keras, kejam, dan penuh murka. Ada juga yang beranggapan tidak mau menggunakan kata “Allah” karena itu merupakan sembahan atau dewa-dewa bangsa kuno. Ada juga yang tak mau menggunakan kata