Seringkali manusia, khususnya umat Allah merasa rendah diri (inferiority). Umat kristiani harus belajar dari kasus Gideon yang merasa dirinya tidak layak padahal Malaikat TUHAN menyapanya dengan kalimat “…Tuhan Menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani” (Hakim-Hakim 6:12).
Apa latar belakang mengapa Gideon menjadi seorang manusia yang inferiority?