“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Matius 16:19
Saudara-saudara tentu sudah pernah, bahkan mungkin terlalu sering mendengar atau membaca rangkaian firman Tuhan di atas. Kebanyakan pengkhotbah seringkali mengaitkan ayat tersebut dengan topik memberi. Jika engkau menabur maka apa yang engkau tabur akan terikat di sorga dan jika engkau tidak memberi maka itu upahmu akan terlepas di sorga. Atau bila saudara berbuat baik, maka kebaikan itu akan terikat di sorga dan seandainya saudara tidak berbuat baik, maka itu terlepas dari sorga.
Sesungguhnya, benarkah rangkaian kalimat Firman ini berhubung-an dengan memberi atau menabur? Mari kita bersama-sama mempelajari dan mencoba menggali ayat tersebut secara utuh, jangan sepenggal-sepenggal. Walaupun saudara fokus pada satu ayat dalam satu perikop, namun saudara tidak boleh melepaskan ayat itu dari kesatuannya yang utuh.
Sama seperti seseorang duta besar suatu negara. Meski orang itu untuk sementara waktu berdinas dan tinggal di luar negeri, namun identitasnya sebagai utusan negara tidak mungkin dilepaskan. Di manapun duta besar itu berada dan apapun yang dilakukan duta besar itu, maka ia akan membawa identitas negara yang mengutusnya. Demikian dengan ayat firman Tuhan. Jika ada satu ayat yang saudara ambil sebagai ayat topik namun arti yang terkandung di dalamnya tidak boleh lepas dari perikopnya.
Coba saudara saudara membaca Matius 16 dari ayat ke-13 sampai ayat ke-20, di situ saudara akan mengetahui yang menjadi pembicaranya adalah Tuhan Yesus, di mana topik ini disampaikan secara khusus kepada murid-murid ketika mereka berhenti di Kaisarea Filipi.
Perlu saudara ketahui, Kota Kaisarea Filipi merupakan kota yang indah di bawah kaki Gunung Hermon dan dikenal sebagai tempat pengakuan Petrus. Berdasarkan catatan sejarah, Herodes Agung membangun satu kuil marmer bagi Kaisar Agustus (Kaisar Romawi) sebagai bentuk penghormatan, setelah Kaisar Agustus memberikan kota tersebut kepada Herodes Agung.
Menurut beberapa literatur, pada zaman kerajaan, jika seorang raja memberi perintah, maka perintah tersebut menjadi semacam undang-undang aau hukum yang harus ditaati rakyat. Bila raja membangun sebuah kuil penghormatan, maka semua rakyat mau tidak mau, entah itu suka atau tidak suka, entah itu sukarela atau terpaksa, mereka harus ikut memberi penghormatan.
Berangkat dari latar belakang ini kita mengetahui bahwa bukan tanpa sebab Tuhan Yesus berhenti secara sengaja di kota Kaisarea Filipi dan berbicara khusus kepada murid-murid dengan topik “Kunci Kerajaan Sorga”. Karena nyata sekali bahwa pemerintahan yang mewakili masyarakat di kota itu menempatkan posisi Kaisar Romawi lebih tinggi ketimbang posisi Allah. Mungkin pada awalnnya pendirian kuil marmer itu sebagai bentuk tanda terima kasih, tetapi lama kelamaan kuil marmer itu justru menjadi tameng bagi raja untuk mendapatkan perlindungan dan rasa aman dari Kekaisaran Romawi karena dianggap sebagai negara jajahan yang setia. Di sisi lain, pemerintah atau masyarakat setempat melupakan bahwa hanya Allah saja yang patut dihormati, hanya Allah saja yang layak dikagumi, hanya Allah saja yang layak dipuja, hanya Allah saja tempat bergantung hidup, dan hanya Allah saja yang memerintah ditinggikan.
Sekarang kita mencoba menggali ayat ke-19 di mana ada kata “Aku akan memberikan” (Yunani = δωσω). Kata δωσω ini merupakan kata kerja future active indicative. Perlu saudara ketahui di dalam Perjanjian Baru, suatu kata yang mengandung unsur future umumnya indicative mood (sungguh-sungguh terjadi dalam kenyataan). Berarti “Aku akan memberikan” mengandung makna adalah Tuhan Yesus pasti memberikan atau menggenapi sesuatu yang Dia janjikan, entah di masa depan. Sementara “Kunci Kerajaan Sorga” (Yunani = κλεις της βασιλειας των ουρανων) merupakan kata benda yang menunjukkan sifat kegunaanya. Dengan demikian, kata “kunci” di sini benar-benar menunjukkan sebuah benda yang berfungsi untuk membuka atau mengunci pintu. Ingat saudara, orang yang memiliki kunci, bisa dibilang orang yang memiliki otoritas penuh atas rumah tersebut. Bila saudara memiliki kunci, maka suka-suka saudara untuk membuka pintu kepada siapa orang yang saudara anggap layak untuk masuk ke dalamnya, atau semaunya saudara untuk menutup pintu bagi orang lain yang ingin masuk ke dalam.
Kembali kepada topik utama. Ada satu pertanyaan yang timbul dari pembacaan ayat firman Tuhan di dalam Matius 16:19, yakni apa atau siapa yang dimaksud dengan “Kunci Kerajaan Sorga”.
Saudara-saudara terkasih. Dalam pembicaraan antara Tuhan Yesus dengan murid-murid, Kristus ingin menyampaikan pesan bahwa yang dimaksud “Kunci Kerajaan Sorga” itu adalah Tuhan Yesus sendiri. Jadi Tuhan Yesus-lah kunci bagi saya dan saudara untuk dapat masuk ke Kerajaan Allah. Tidak ada ilah lain, atau tidak ada benda keramat apapun di bumi, di bawah bumi, maupun di atas bumi yang bisa membawa atau menjamin saudara masuk ke Kerajaan Sorga. Hanya Tuhan Yesus saja kunci menuju Kerajaan Sorga.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”
Joh 14:6
Dengan demikian, jika dihubungan dengan kalimat selanjutnya, “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga”, menunjukkan apa yang saudara percaya itu akan sangat menentukan arah hidup saudara. Bila hati saudara sungguh-sungguh percaya dan mengaku dengan lidah dan bibir saudara bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, saudara-saudara terus melekat kepada-Nya, saudara terus berharap dan bergantung kepada Tuhan Yesus serta saudara terus terikat dengan kasih Tuhan Yesus, maka saudara mendapatkan “kunci” untuk membuka Kerajaan Sorga untuk selanjutnya saudara menjadi penghuninya.
Tetapi orang-orang yang tidak percaya dan tidak mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Juru Selamat umat manusia, atau orang-orang yang tidak memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Allah, orang-orang yang lebih suka menyenangkan hati manusia dibandingkan hati Allah, orang-orang yang bergantung dan berharap pada manusia, maka orang tersebut melepaskan anugerah untuk masuk ke Kerajaan Sorga.
Mulai sekarang, milikilah “Kunci” itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar