By: Hikman Sirait
Sudah menjadi rahasia umum kalau berdirinya gereja belakangan ini seperti jamur yang tumbuh di musim hujan. Pertumbuhan gereja dari sisi building (bangunan) harus diakui sangat pesat bak meteor yang meluncur dengan kecepatan tinggi. Bahkan dalam satu kelurahan saja bisa terdapat puluhan bahkan ratusan gereja. Ini fenomena.
Pembukaan tempat-tempat ibadah yang baru patut diacungi jempol, karena salah satu tujuannya adalah memudahkan orang-orang Kristen melakukan persekutuan yang manis dengan saudara seiman lainnya dalam rangka memuliakan Allah.
Tetapi ada sesuatu yang menggelitik hati nurani dengan fenomena “menjamurnya” gereja-gereja atau cabang-cabang baru tersebut. Apakah “pertumbuhan” gereja dari sisi building diikuti juga dengan pertumbuhan jemaat baik dari sisi kuantitas (jumlah) maupun kualitas?