Rabu, 05 Mei 2010

Kuasa Nama Yesus (Bagian III)

Benarkah Nama Yesus Memiliki Kuasa?
Berdasarkan apa yang pernah kita baca dan kita dengar selama ini memang Dinosaurus dan badai Topan memiliki kekuatan besar. Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Ratu Inggris Elisabeth, Chairman The Federal Reserve Ben Bernanke, juga memiliki kuasa. Secara jujur harus diakui mereka memiliki power. Tapi semua kuasa yang mereka miliki terbatas.

Bandingkan dengan Yesus dimana kuasa-Nya yang tak terbatas dan tak dibatasi oleh dimensi apapun serta tak lekang oleh waktu. Semua kuasa, baik yang ada di langit, di atas bumi dan di bawah bumi tunduk dan bertekuk lutut di dalam nama Yesus.
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp 2:9-11).

Lucunya, seringkali kita lebih menghargai kekuasaan manusia ketimbang Tuhan Yesus. Contoh sederhananya: saat seorang penguasa, entah itu Presiden, Menteri, Gubernur atau pejabat-pejabat tinggi lainnya datang, maka sambutan yang kita berikan begitu luar biasa, begitu wah, begitu gegap gempita. Tapi sebaliknya, banyak diantara kita yang bersikap dingin-dingin saja terhadap Yesus, tak ada perasaan yang meluap-luap, tak ada sorak-sorai menyambut kedatangan-Nya, tak ada perasaan rindu untuk bertemu dengan-Nya. Bahkan seakan-akan kita memberi ”perintah” agar Yesus yang mencari kita, bukan kita yang mencari pribadiNya. Seakan-akan Dia yang butuh kita, bukan kita yang butuh Yesus. Seakan-akan Yesus yang menjadi hamba, bukan kita yang sebagai hamba.

Sikap hidup seperti inilah yang harus kita ubah bersama. Seberapa banyak di antara kita yang berdoa karena rindu ingin bersekutu dengan-Nya. Seberapa banyak di antara kita yang datang ke gereja benar-benar dengan kerinduan yang menggebu-gebu mencari wajah Tuhan? Layaknya seperti orang lagi kasmaran. Ataukah kita berdoa dan ke geraja semata-mata hanya sikap rutinitas sebagai orang Kristen? Ataukah kita gereja karena ingin menunjukkan pada orang lain bahwa kita memiliki agama?

Tak bisa kita pungkiri bahwa para pejabat atau orang-orang beken yang disebut di atas memang memiliki kharisma. Tetapi menurut saya, kharisma yang dimiliki Tuhan Yesus lebih luar biasa. Mungkin sedikit penjelasan di bawah ini tentang kuasa yang dimiliki Yesus bisa "mengupgrade" rasa hormat kita kepada-Nya.

  1. Yesus adalah kreator (Kejadian 1:1-10).
    Melalui perkataanNya (Ibr. 1:3), menggambarkan Yesus memiliki energi daya cipta yang kreatif yang tidak pernah mengenal kata lelah dan yang tidak pernah mengenal kata gagal. Ini hanya dimiliki oleh Allah (Yoh 1:3). Hanya dengan Kata-kata Yesus bisa mencipta. Dia Alfa dan Omega. 
  2. Yesus jalan kebenaran dan hidup (Yoh 14:6)
    Yesus adalah satu-satunya jalan, dan kebenaran dan hidup. Dia yang menyelamatkan manusia dari kematian kekal karena dosa, menuju kehidupan kekal bagi mereka yang sungguh-sungguh percaya kepadaNya. Hanya dalam namaNya ada keselamatan. Dari ratusan bahkan ribuan kitab agama-agama di dunia, hanya Yesus saja yang menjamin keselamatan. Hanya Yesus saja yang berkata, "Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup." 
  3. Yesus sebagai pendamai (1 Yoh 1:1-8)
    Nyata bahwa Kristus sebagai mediator antara Allah dengan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, manusia terpisah dari Allah Yang Kudus. Manusia berada di bawah kutuk dosa. Melalui kedatangan, kematian, kebangkitan dan kenaikkan-Nya ke sorga, maka hubungan manusia dengan Allah dipulihkan kembali. Ia juga bertindak sebagai pembela setiap perkara kita.
  4. Yesus sebagai penguasa (Ibr 2:1-10; 1 Tim 6:14, 15)
    Yesus menunjukkan superior-Nya atas segala mahkluk, baik di bawah bumi, di bumi, maupun di atas bumi (dalam hal ini Iblis-pun mengakui kuasa “Anak Domba Allah”), ini mempertegas manifestasi dari Allah itu sendiri sebagai kreator sekaligus penguasa yang memiliki otoritas tertinggi atas segala sesuatunya dan otoritas itu telah dilimpahkannya kepada kita, yakni saya dan saudara.
  5. Yesus pribadi yang lembut (Yes 42:1-8)
    Kristus mengetahui kelemahan hati manusia namun Dia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya pada manusia walaupun dosa manusia sudah ditebus-Nya. Kelembutan hati-Nya yang memberi saudara kebebasan untuk memilih sikap (freewill). Kelemahlembutan dan ketaatan-Nya bukan menunjukkan suatu kelemahan, melainkan kekuatan dasyat yang tak dimiliki siapapun.
  6. Yesus pemerdeka (1 Kor 7:20-24)
    Tidak ada seorangpun di dunia ini yang ingin hidupnya dikendalikan orang lain, apalagi jika itu ditujukan untuk mencapai kemajuan. Di dalam Kristus ada kemerdekaan dan kebebasan baik dalam topik moral dan kerohanian. Orang Kristen yang "memiliki" Yesus tidak akan pernah merasa takut lagi akan apapun, termasuk soal kematian, apalagi penderitaan dalam Pemberitaan Injil. Kita melihat dan mendengar bagaimana orang-orang percaya di China dan Vietnam dianiaya, tetapi hal itu tidak membuat mereka takut, bahkan itu justru membebaskan rohani mereka datang kepada Kristus. So, bagaimana dengan orang-orang Kristen di negara-negara yang relatif damai? Mungkin sangkin damainya, pencarian akan Kristus menjadi adem-ayem.
  7. Yesus sebagai pemuas (Mat 15:32-39)
    Berbicara spiritual, wajah dunia ini terlihat sangat lapar, dan dunia ini tidak makan suatu makanan sehat yang datang dari Allah (firman Allah). Kebanyakan orang sekarang ini lebih memilih datang ke tempat-tempat yang dinilai lebih “menghibur” untuk memenuhi hasrat hatinya ketimbang datang kepada Kristus. Yang berbeban berat lebih happy berkonsultasi ke teman terdekat atau psikiatri ketimbang mencurahkan isi hatinya kepada Yesus. Yang mengalami masalah keuangan lebih memilih berutang atau mencari melalui kuasa kegelapan daripada mencari kepada Yesus. Yang mengalami sakit penyakit lebih memilih mendatangi dukun atau dokter daripada datang kepada Yesus. Padahal hanya ada satu pribadi yang dapat memuaskan, menolong, menyembuhkan, memiliki belas kasihan, dan kasih yang menyelamatkan jiwa, Dia-lah Yesus.
  8. Yesus adalah Allah (Yoh 1:14; 1:1)
    Ia adalah Allah yang inkarnasi menjadi manusia. Pribadi Yesus merupakan sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Karena cinta kasihNya, ia turun ke dunia dalam rupa manusia. Ia yang merancangkan jalan keselamatan bagi manusia,walaupun manusia itu sendiri yang melakukan dosa.
  9. Yesus sebagai air kehidupan (Yoh 4:10-12).
    Dia sebagai air yang memuaskan rasa dahaga, air yang memberikan kehidupan, air yang membersihkan segala dosa, air yang menyejukkan, air yang menyegarkan, air yang memadamkan api amarah. Ketika saudara minum air kehidupan, maka saudara tidak akan pernah haus lagi, kecuali haus untuk mencintai Dia. Ketika kita lesu, datanglah kepada Yesus maka dia akan menyegarkan kita. Ketika kita marah, panggilah Yesus, maka amarah itupun sirna.
  10. Yesus adalah terang dunia (Yoh 8:12).
    ”Terang dunia.” berarti “bahwa terang itu sudah datang ke dalam dunia” (Yoh 3:19) melalui Kristus. Jika saudara datang kepada Kristus, saudara akan menemukan terang Allah yang menerangi setiap langkah saudara. Tapi jika saudara terus hidup sebagaimana saudara hidup sekarang ini, hidup tidak menuruti kebenaran Firman, maka saudara akan ”berjalan dalam kegelapan,” dan hidup dalam kegelapan, dan mati di dalam kegelapan, dan menghabiskan kekekalan di dalam kegelapan, 
  11. Yesus adalah tujuan (Rom 10:4)
    Dalam suatu perlombaan semua peserta akan berusaha keras untuk menjadi pertama menuju garis finish untuk meraih mahkota juara. Tapi bagi kita orang-orang percaya, tujuan akhir kita adalah Kristus Yesus. Dimana Yesus berada di situ juga kita berada. Yesus berada di sorga, kesitu jugalah tujuan kita.
     
Masih banyak kuasa yang dimiliki diantaranya nama Yesus adalah nama di atas segala nama, Dia adalah Anak Domba Allah, Pintu, kebangkitan dan hidup, serta anggur kebenaran. Dengan segala kuasa yang dimiliki-Nya, sudah seharusnya kita menempatkan Yesus di urutan pertama dalam segala prioritas hidup kita. Mari bangkit, dan mulai mencari Kristus seperti orang yang mencari permata. Punyailah perasaan seperti orang Kasmaran ketika kita datang kepada Yesus.

By: Hikman Sirait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar