Kitab Mikha diambil dari nama Nabi Mikha. Sama seperti Kitab
Amos, Mikha dikenal bukan dari identitas orang tuanya, melainkan tempat keberadaannya
di Moresyet. Mikha eksis sebagai nabi pada masa tiga raja, yakni Yotam, Ahas,
dan Hizkia, raja-raja Yehuda.
Beberapa literatur menuliskan bahwa nama Mikha berasal dari
kata “Mi-ca-iah”, yang berarti “tidak ada yang seperti Yahweh”. Kitab Mikha
menceritakan tentang “Siapa Tuhan yang mengampuni dosa umatnya dan membenarkan
mereka untuk mendapatkan apa yang seperti dijanjikan kepada Abraham.
Kitab ini berisikan sesuatu yang tragis dimana nabi-nabi dan
imam-iman pada masa Mikha yang bersekongkol dengan birokrat korup di pengadilan
kerajaan (2:6-11). Kejahatan-kejahatan mereka menginfeksi seluruh bangsa,
sehingga terjadi kerusakan yang parah. Mikha mengklaim dirinya sebagai nabi
Tuhan karena ia berbeda dengan nabi-nabi palsu pada masa itu. Nabi Tuhan
berbeda dengan nabi palsu dalam hal karakter, mereka juga berbeda dalam pesan
yang disampaikan.
Mikha dipenuhi dengan roh untuk menyatakan keadilan,
mengajarkan penghakiman atas dosa dan kemulian bagi mereka yg bertobat. Sedangkan
rival-rivalnya dipenuhi dengan nafsu, keserakahan, dan ambisi pribadi. Mikha
dipenuhi dengan semangat untuk menolong yang tertindas, tanda-tanda bahwa ia
dipenuhi oleh Roh Tuhan. Mikha sering disebut sebagai “The prophet of the poor”
atau nabi orang miskin, tetapi faktanya dia “The prophet of the middle-class” atau
nabi untuk orang kelas menengah” (1:1-5).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar