Selasa, 11 Januari 2011

MEMBERI MEMUPUK KEKAYAAN


Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
Amsal 19:17.

Belakangan ini banyak orang yang mulai menahan diri untuk berbuat baik padahal Allah justru mendorong manusia untuk berbuat kebaikan (Amsal 3:27). Ada orang yang kalau melihat orang lain kesusahan hanya bisa berkata “kasihan” tanpa berbuat sesuatu apapun (Lukas 10:31, 32). Ada yang beralasan belum memberi karena masih kekurangan. Ada juga yang beralasan belum memberi karena karena kepentingannya belum tepat. Bahkan ada tipikal orang yang memberi dengan melihat-lihat lebih dahulu situasi dan kondisi orang yang akan diberi.

Ayat yang kita bahas siang ini dikhususkan soal memberi. Ada 4 alasan mengapa orang Kristen diajar untuk memberi:


  1. Kita memberi agar menjadi kaya akan kasih
Kasih itu membawa kita pada tindakan untuk peduli pada alam sekitar kita, pada lingkungan kita, pada sesama kita. Kasih itu adalah aplikasi dari apa yang diperintahkan Tuhan, yakni untuk kita mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap akal budi. Kasih itu aplikasi dari mengasihi diri sendiri. Ketika kita mengasihi orang lain, maka sama dengan kita menghasihi diri kita sendiri karena kita menarik posisi orang tersebut paling tidak di atas dari posisinya saat itu.

  1. Kita memberi agar menjadi kaya akan kemurahan hati
Memberi itu merupakan karunia yang berasal dari Allah. Jadi ketika kita memberi itu semata-mata karena dorongan yang dicurahkan oleh Allah kepada kita. Ketika kita memberi dengan kasih itu menunjukkan bahwa  hati kita berlimpah akan ucapan syukur yang membawa kita untuk peduli akan sesama dan terlibat dalam kegiatan doa.

  1. Kita memberi agar menjadi kaya akan kerendahan hati
Memberi akan mengajarkan manusia untuk rendah hati. Mengapa? Karena orang yang membutuhkan adalah orang lemah dimana orang lemah yag dimaksud Alkitab adalah orang yang tidak bisa berbuat apa-apa atau orang yang tidak bisa melakukan tindakan apapun kepada orang lain yang posisinya lebih baik dari dia. Bukankah kondisi orang miskin sma dengan orang lemah tersebut yang hidupnya mungkin tergantung dari orang lain.

  1. Kita memberi agar menjadi kaya seperti Kristus
Karena Allah yang kaya itu bersedia menjadi miskin agar kita menjadi kaya (2 Kor 8:9). Karena Allah yang tidak pernah berbuat dosa rela menanggung dosa kita agar kita beroleh keselamatan (Ibrani 9:28). Kekayaan kita yang paling besar adalah ketika kita mendapat tempat di sorga. Ketika kita menempatkan Allah pada posisi utama, maka kita akan dipenuhkan dalam segala hal.

Jangan menahan dorongan Allah agar kita memberi dan kalau hati digerakkan Allah untuk memberi, maka berilah tanpa memandang siapa dan apa status orang yang akan diberi.


Khotbah: Hikman Sirait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar