Kamis, 10 Maret 2011

Yesus Tetap Fokus Pada Misi Allah

TAFSIR MARKUS 1:35-39
35Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”

Meskipun Yesus sepanjang hari sebelumnya, yang secara fisik manusia sudah mengalami kepenatan atau lelah (baca perikop sebelumnya-red), namun Kristus sekali lagi memberikan teladan yang baik sebagai hamba Allah dimana Ia berdoa.
Kata berdoa di dalam bahas Yunaninya adalah  προσηυχετο  (proseucheto) yang diambil dari akar kata preseuchomai. Proseucheto merupakan kata kerja imperpect middle or passive deponent indicative, yang menunjukkan Yesus memang sedang berdoa, bukan akan berdoa.
Menurut kebiasaan orang Yahudi jika ingin berdoa maka mereka harus keluar dari rumah mereka menuju Bait Allah (1 Samuel 1:9-10) atau ke rumah-rumah ibadat (sinagoge).
Aktivitas yang dilakukan Yesus keluar rumah untuk berdoa ketika hari masih sangat gelap merupakan kegiatan yang di luar kebiasaan masyarakat pada waktu itu. Dengan demikian Kristus tidak mau terikat dengan pola ibadah yang dibuat oleh manusia. Pola ibadah yang dilakukan Yesus adalah pola ibadah Kerajaan Allah, yakni menjalin hubungan yang erat secara pribadi lepas pribadi dengan Bapa. Lagi pula Yesus pergi ke tempat yang sunyi menggambarkan suatu kerinduan untuk tetap mendapatkan misi dan visi Kerajaan Allah.

36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;
37 waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."

Sementara bagi Simon dan teman-temanya, melakukan doa di pagi hari yang masih gelap mungkin belum menjadi suatu gaya hidup. Jadi mereka mencari atau “menyusul”, yang dalam Yunaninya adalah κατεδιωξαν (katediokan). Sementara perkataan “semua” bisa digolongkan kata hiperbola atau dibesar-besarkan. Tetapi bukan berarti kata “semua” tidak bermakna apa-apa, melainkan ingin menggambarkan suasana saat itu dimana jumlah orang-orang yang datang mengikuti dan mencari Yesus sangat banyak sehingga sulit bagi Yesus mencari tempat untuk menyendiri. Keberadaan Yesus ternyata membuat kota itu-pun di hari yang masih gelap bergolak dimana banyak orang yang mencari-cari Yesus walaupun tujuannya mungkin hanya untuk mencari mujizat, bukan mau mendengar pengajaran-Nya tentang Kerajaan Allah. Inilah yang mendorong Yesus untuk “menyingkir” dari kota itu menuju kota lainnya.

38 Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Pada ayat ke-38, pernyataan Yesus ini bisa diartikan bahwa Yesus tidak hanya memperhatikan orang-orang yang membutuhkan keselamatan di kota-kota besar seperti Kapernaum, tetapi Yesus juga mempunyai belas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang ada di kota-kota kecil atau desa-desa yang kemungkinan kehidupan mereka penuh dengan pergumulan berat, dalam keterikatatan, dan dalam dosa.
Bagi Yesus siapapun dan dimanapun orang harus mendengar dan melihat tentang kedatangan Anak Manusia yang membawa pengharapan akan keselamatan. Di sisi lain, Markus ingin menampilkan sosok Yesus Kristus yang tetap fokus pada panggilan-Nya, yakni memberitakan Injil Kerajaan Allah. Pilihan Yesus untuk memberitakan Injil adalah seluruh wilayah Galilea, yang mungkin mencakup Galilea Atas dan Galilea Tengah dengan segala kotanya, karena kata “seluruh” di sini menggunakan kata ολην (olen) yang menunjukkan pada keseluruhan.
Bukan tanpa maksud Kristus menunju Galilea. Orang-orang Yahudi khususnya Yahudi Selatan memandang hina orang Galilea di mana dikatakan tidak ada nabi datang dari Galilea (Yohanes 7:52). Artinya orang Galilea dianggap bukan orang yang dipakai Allah. Namun bagi Yesus, orang-orang Galilea sama berharganya dengan orang-orang dikota lainnya di Israel. Orang-orang Galilea juga harus mendengar dan melihat tentang Injil atau tentang Yesus itu sendiri sebagai Mesias. Perhatikan kalimat, “Untuk itu Aku telah datang”, ini menggambarkan bahwa kedatangan Yesus dengan satu tujuan, yakni menyampaikan tentang Injil Kerajaan Allah, yakni membebaskan yang tertindas dan membawa keselamatan.
Rumah-rumah ibadat (sinagoge) menjadi pilihan utama Yesus dalam menyampaikan berita tentang Anak Manusia karena dirumah ibadatlah orang-orang berkumpul untuk beribadah mendengarkan firman Allah. Pada rumah ibadatlah Yesus mempunyai kesempatan besar untuk menyampaikan pengajaran-Nya tentang ke Anak Manusia yang kudus dari Allah. Ketika Kristus yang kudus datang, maka roh-roh kegelapan dibinasakan karena Yesus datang untuk membawa pemulihan. 

Perkuliahan Exegese.
Dipertamah oleh: Hikman Sirait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar