Rabu, 20 Januari 2010

GEORGE FREDERIC HANDEL

Lahir di Halle, Jerman, anak dari seorang dokter di tempat kelahirannya. Sebenarnya ayahnya melarang Handel belanjar musik karena menginginkan Handel menjadi seorang pengacara. Namun secara diam-diam pada malam hari ia pergi ke kamar di bawah atap untuk berlatih musik dengan organ kecil.

Melihat kesungguhan Handel, sang dokter akhirnya mengijinkan anaknya belajar dengan seorang organis lokal dan selanjutnya membiarkan Handel meneruskan pendidikannya di bidang musik. Padahal Handel sempat belajar di bidang hukum selama setahun.

Handel merupakan komposer yang kreatif namun pada awalnya karya-karyanya lebih cenderung ditujukan untuk menyenangkan hati pengunjung. Pada akhirnya Handel tersentuh untuk menulis oratorium dimana yang pertama terkenal adalah Messiah.


Konser pertama Messiah dilakukan di Dublin tahun 1742 bersamaan dengan karya agung lainnya, Israel in Egypt, Deborah, Saul, Salomon dan lainnya. Kekagumannya akan Sang Pencipta menginspirasinya menulis maha karya Hallelujah yang sampai saat ini seakan menjadi lagu wajib yang harus dinyanyikan choir.

Bagaimana lagu Hallelujah, menjadi begitu mencengangkan dan membuat tubuh bergetar ketika mendengarkannya?
Saat Handel akan menulis Hallelujah, ternyata ia berpuasa selama tiga bulan. Ia terus berada di dalam kamarnya. Para pembantunya tidak pernah melihat Handel keluar kamar. Para pembantunya meletakkan makanan di depan pintu kamarnya. Seringkali keesokan harinya makanan tersebut masih ada di depan pintu dan menjadi basi. Intinya Handel benar-benar serius dan benar-benar meminta hikmat dari Allah.

Berdasarkan kecintaannya dan kekagumannya akan Tuhan, akhirnya terbitlah Hallelujah. Lagu ini begitu luar biasa, kabarnya ketika Ratu Victoria (penguasa Britania Raya dan dunia saat itu) mendengarkan Hallelujah dalam suatu konser. Ratu Victoria bangkit dari kursinya yang ada di balkon lalu melepas mahkota kebesarannya lalu berlutut di lantai balkon. Sang Ratu, penguasa besar saat itu mengatakan dengan suara lirih bahwa dirinya tak ada apa-apanya, yang layak dihormati dan diagungkan hanyalah Dia, Allah semesta Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar